Memperingati Hari kecelakaan dunia 16 November 2014
Kecelakaan lalu lintas kerap dianggap sebagian orang sebagai
momok yang menakutkan. Kondisi ini tidak terjadi di satu negara saja, melainkan
di banyak negara. Terlebih untuk negara-negara berkembang, seperti halnya
Indonesia, di mana urusan transportasi seperti halnya benang kusut.
Menurut data yang disampaikan Road Safety Association (RSA)
Indonesia, maraknya kecelakaan yang terjadi di Tanah Air sejak 10 terakhir
telah membawa petaka terhadap 220 ribu korban jiwa.
"Itu belum termasuk dengan satu juta warga Indonesia yang
menderita luka-luka dari petaka di jalan raya 10 tahun terakhir. Sebanyak 41
persen dari korban tersebut harus menderita luka berat. Mereka, bahkan tidak
mampu meneruskan kerjanya karena kehilangan panca indra mereka," tutur
Ketua RSA Indonesia, Edo Rusyanto dalam keterangan resminya, Jumat 14 November
2014.
Menurut Edo, hal yang patut disimak ialah nasib dari anak-anak
para korban kecelakaan, terlebih jika ia menjadi sandaran hidup dan penopang
keluarga.
"Kita juga disodori fakta bahwa mayoritas keluarga korban
kecelakaan harus terganggu finansialnya. Keluarga yang ditinggalkan oleh
penyangga tiang ekonomi, harus pontang-panting membangun ekonomi mereka,"
lanjutnya.
Atas kondisi tersebut, RSA pun mengajak masyarakat luas untuk
peduli dengan hal ini, dengan tidak melakukan aksi kebut-kebutan yang dapat
membahayakan diri sendiri serta orang lain.
RSA pun mengimbau, agar para pengendara kendaraan bermotor untuk
lebih waspada, fokus, dan konsentrasi ketika berkendara.
Hari kecelakaan dunia
RSA rupanya ingin mengingatkan masyarakat akan pentingnya
menjaga keselamatan, saat berkendara melalui aksi yang akan digelar serentak di
sejumlah kota di Indonesia.
Rencananya, aksi simpatik yang akan digelar di Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Kudus, Padang, dan Palembang itu akan dilakukan pada Minggu 16
November 2014 mendatang.
“Pada Minggu 16 November 2014, RSA Indonesia bersama segenap
relawan di berbagai kota menggelar aksi simpatik bertajuk Hari Perenungan
Korban Kecelakaan Dunia,” ujar Edo.
Di Jakarta, aksi akan digelar secara damai di area Car Free Day
(CFD), di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, mulai pukul
07.00-11.00 WIB.
"Mari gandengkan tangan, mari serukan kepada Negara bahwa
mereka bertanggung jawab untuk melindungi para pengguna jalan raya,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar